Minggu, 09 Juli 2017

Mensyukuri Hadiah Ketaqwaan pemberian Allah SWT

Artikel ini di kutip seutuhnya dari website resmi MTA pusat
 
 
Segala puji hanya layak untuk Allah, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad Saw, keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya. Salam untuk seluruh Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya

Segala puji bagi Allah yang telah memberi kepada seluruh makhluqnya nikmat Jasmani dan rokhani, dan Allah pulalah yang telah mendidik manusia dengan puasa Romadhon selama satu bulan lamanya, didikan yang terkandung hikmah bahwa dengan cara seperti itulah manusia dapat mensyukuri nikmat rohani berupa nikmat iman dan ketaqwaan. Nikmat Taqwa adalah nikmat Rokhani yang Allah berikan kepada manusia sebagaimana firmanNya

يَمُنُّونَ عَلَيْكَ أَنْ أَسْلَمُوا قُل لَّا تَمُنُّوا عَلَيَّ إِسْلَامَكُم بَلِ اللَّهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَاكُمْ لِلْإِيمَانِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ ﴿١٧﴾ إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ ﴿١٨﴾


  1. Mereka merasa telah memberi ni`mat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: "Janganlah kamu merasa telah memberi ni`mat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah Dialah yang melimpahkan ni`mat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar".
  2. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Q S 49 Al-Hujurat ayat 17,18)

Orang awam begitu sangat mudah untuk merasakan hadiah kenikmatan Jasmani, kemikmatan materi, Namun untuk bisa mensyukuri nikmat rokhani harus menjalani hidup di dunia ini seperti halnya ketika manusia mengamalkan amal-amal yang di tuntunkan di bulan Romadhon.

  1. Perlunya meningkatkan Ke ‘Aliman.
Allah SWT menetapkan bahwa yang bisa memiliki rasa takut kepada Allah hanyalah orang ‘alim. Puasa adalah sarana untuk memperoleh taqwa dan ke’aliman, puasa yang benar akan menumbuhkan kecintaan untuk tadarus dan tadabur Al-Qur’an. Puasa dan Tadabur Al-Qur’an akan membawa manusia menjadi semakin ‘alim

وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِّ وَالْأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ كَذَلِكَ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاء إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ ﴿٢٨﴾


  1. Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Pengampun. ( Q. S 35 Fathir ayat 28)

Orang berpuasa tanpa mencintai Tadarus dan Tadabur Al-Qur’an tidak akan menambah ke’alimannya, dan tidak akan membuahkan ketaqwaan yang maksimal. Bahkan Nabi Daud pun dengan puasanya maka setiap malam selalu membaca kitab Zabur. Taqwa dan ke’aliman dapat terus dipelihara dengan melestarikan amalan-amalan di bulan Romadhon tersebut.

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرّاً وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَّن تَبُورَ ﴿٢٩﴾ لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ ﴿٣٠﴾


  1. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,
  2. agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karuniaNya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.(Q S 35 Fathir ayat 29 dan 30)

Banyaknya hiburan-hiburan yang memanjakan hawa nafsu di zaman ini,  sering membuat manusia sangat ringan meninggalkan kebiasaan puasa sunnah dan kemudian diikuti pula dengan tumbuh subur kembali kemalasan dalam menekuni tadarus dan tadabur firman-firman Allah SWT, maka  hilanglah pula  sarana menuju ‘alim dan taqwa.

  1. Mengingat besarnya nikmat IMAN
Allah SWT memberi tahu tentang besarnya nikmat iman dan taqwa, nikmat tersebut dapat menjadikan manusia istiqomah dalam jalan iman dan amal sholih, dan akan membawa kepada keselamatan dan kebahagiaan manusia di Dunia dan di akherat.

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ وَمَاتُواْ وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَن يُقْبَلَ مِنْ أَحَدِهِم مِّلْءُ الأرْضِ ذَهَباً وَلَوِ افْتَدَى بِهِ أُوْلَـئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ وَمَا لَهُم مِّن نَّاصِرِينَ ﴿٩١﴾


  1. Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang di antara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong. (Q S 3 Ali imran ayat 91).

Nikmat iman akan membuat manusia hidup dalam jalan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah, dan selalu beramal shalih yang akan menjadi bekal kebahagiaan di akherat. Sebaliknya orang yang tidak punya iman, akan mengisi hidup denga cara memperturutkan nafsu jahatnya dan jauh dari ikhlas beribadah kepada Allah, sehingga ketika di akherat harus menerima balasan atas kejahatannya.

  1. Tahu bahwa Kekafiran adalah sesuatu yang Dibenci Allah SWT.

Seorang anak manusia harus sadar bahwa iman dan taqwa yang diajarkan dalam Islam adalah kebutuhan mendasar bagi keselamatan hidup di Dunia dan di Akherat. Seharusnya manusia selalu berpegang teguh dengan apa saja yang menjadikan iman dan taqwa itu terjaga dalam hatinya. Allah sangat membenci kepada orang-orang kafir di dunia dan di akherat sebagaimana firman-Nya

إِن تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِن تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى ثُمَّ إِلَى رَبِّكُم مَّرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ ﴿٧﴾


  1. Jika kamu kafir, maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman) mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam (dada) mu. (Q S 39 Az-Zumar ayat 7)

Ketika manusia diberi iman dan taqwa kemudian tidak dipelihara, maka itu semua tidak merugikan Allah SWT, tapi akan merugikan manusia yang tidak memelihara iman dan taqwa pemberian Allah tersebut. Dan jika manusia memelihara iman dan taqwa pemberian Allah, maka keuntungan akan ada dalam diri manusia, dan Allah Maha Mensyukuri kepada manusia manusia yang serius memelihara iman dan taqwa pemberian Allah tersebut.

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنَادَوْنَ لَمَقْتُ اللَّهِ أَكْبَرُ مِن مَّقْتِكُمْ أَنفُسَكُمْ إِذْ تُدْعَوْنَ إِلَى الْإِيمَانِ فَتَكْفُرُونَ ﴿١٠﴾


  1. Sesungguhnya orang-orang yang kafir diserukan kepada mereka (pada hari kiamat): "Sesungguhnya kebencian Allah (kepadamu) lebih besar daripada kebencianmu kepada dirimu sendiri karena kamu diseru untuk beriman lalu kamu kafir" (Q S 40 Mukmin ayat 10)

Bila manusia tidak mau menerima keimanan dan ketaqwaan yang Allah berikan lewat jalan Islam, dan mereka tetap mengkufurinya, maka Allah memberi tahu keadaan mereka di akherat kelak, kenapa mereka menolak keislaman dan keimanan yang diberikan di dunia, sehingga mereka sangat menyesali diri. Tapi Allah lebih benci kepada orang kafir lebih dari kebencian orang kafir kepada diri mereka sendiri, kenapa ketika mereka diajak beriman secara Islam tetapi mereka menolak.

قَالُوا بَلَى قَدْ جَاءنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللَّهُ مِن شَيْءٍ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ كَبِيرٍ ﴿٩﴾ وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ ﴿١٠﴾


  1. Mereka menjawab: "Benar ada, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan (nya) dan kami katakan: "Allah tidak menurunkan sesuatupun, kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar".
  2. Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala". (Q S 67 Al Mulk ayat 9 dan 10)

Orang-orang kafir menyesal di akherat, namun penyesalan tersebut adalah penyesalan yang sia-sia. Di akherat bukan lagi waktunya memohon ampun, tetapi adalah saat menerima balasan yang setimpal, mengapa mereka sampai mati tetap saja kafir dan tidak mau beriman kepada Allah seperti yang Allah tuntunkan di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.
  1. Penutup
Segala puji bagi Allah yang telah memelihara lahir dan batin manusia agar manusia selamat dan bahagia hidupnya di dunia dan di akherat, Allah telah melengkapi kehidupan dunia dengan berbagai fasilitas ilmu dan materi yang dibutuhkan untuk membangun kesejahteraan hidup manusia di muka bumi. Namun Allah pula yang selalu menurunkan petunjuk agar manusia selamat dan bahagia di dunia dan di akherat.

Puasa Romadhon, sebuah didikan komplit bagi jasmani dan rokhani manusia, namun tentu pendidikan bagi rokhani manusia lebih utama dari pendidikan jasmani, karena jasmani bagaimanapun akan rusak dan musnah, namun rokhani akan kekal dari alam satu kealam berikutnya. Pendidikan di bulan romadhon, pendidikan bagaimana membangun rokhani yang selamat di dunia dan di akherat.

Mari kita selalu berdo’a kepada Allah agar diluar bulan romadhon kita bisa selalu istiqomah menjaga amal-amal yang akan melestarikan iman dan taqwa kita yang telah Allah hadiahkan kepada kita di bulan Romadhon. Semoga Allah menguatkan kita untuk selalu di jalan yang Allah cintai dan selamat dan bahagia dimanapun kita berada, di Dunia, di Alam Kubur, di alam Akherat dan dimanapun. Wallahu a’lam.
 

0 komentar:

Posting Komentar